Pura Sapto Argo Sido Langgeng
Pura Sapto Argo Sido Langgeng yang terletak di atas bukit, tidak hanya menjadi tempat peribadatan dan ritual, tetapi juga menjadi lokasi untuk pagelaran budaya yang unik sekaligus menawarkan pemandangan alam yang asri.
Arsitektur pura ini juga sangat menarik dan unik, sebab merupakan bentuk penghormatan masyarakat kepada leluhur Jawa yang beragama Hindu, dengan menggabungkan model bangunan dari tiga kerajaan besar di Nusantara.
Desain gapura dari bangunan pura terinspirasi dari Candi Penataran (peninggalan Kerajaan Majapahit), sedangkan untuk struktur dalamnya mengambil model dari bangunan Candi Prambanan yang ada di Yogyakarta.
Sebagai tempat yang suci dan sakral, Pura Sapto Argo Sido Langgeng menetapkan beberapa peraturan bagi pengunjung, termasuk kewajiban memakai jarik yang disediakan atau membawa sendiri. Terkhusus bagi perempuan di saat berkunjung, diharapkan dalam keadaan yang bersih atau sedang tidak berhalangan.
Lokasi: Sumbergondo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Dari masjid yang megah hingga vihara yang menyimpan kedamaian, Blitar memiliki beragam destinasi wisata religi yang unik dan memikat. Setiap tempat mampu memberikan perspektif baru dalam aspek kerohaniannya masing-masing.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Makan Buka 24 Jam di Blitar
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Langgar Gantung An-Nur
Sesuai dengan namanya, Langgar Gantung adalah tempat ibadah yang dirancang dengan desain menggantung dan tidak bersentuhan langsung dengan tanah. Tujuan desain ini adalah untuk melindungi dari serangan dan gangguan binatang buas di sekitar area tersebut pada masa itu.
Langgar Gantung dibangun pada periode antara tahun 1826 hingga 1830 oleh Mbah Irodikoro, seorang prajurit dari Pangeran Diponegoro yang mengungsi ke Blitar selama Perang Jawa.
Langgar Gantung didirikan sebagai pusat dakwah Islam, tempat merumuskan strategi perlawanan terhadap kolonial Belanda, dan sebagai tempat ibadah bagi masyarakat Desa Plosokerep. Hingga saat ini, bangunan yang terbuat dari kayu jati dan anyaman bambu (gedeg) ini masih digunakan secara aktif untuk kegiatan keagamaan.
Lokasi: Jl. Kemuning No.17B, RT.02/RW.03, Desa Plosokerep, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar, Jawa Timur.
Baca Juga: 5 Kuliner Terkenal Dekat Alun-Alun Blitar, Legend dan Enak!
Masjid Baiturrahim Blitar
Masjid Baiturrahim di Blitar terletak di jalur alternatif yang strategis antara Kota Blitar dan Kota Kediri. Nuansa emas dan cokelat yang mendominasi menciptakan suasana tenang bagi jamaah yang beribadah.
Meski terletak di pinggiran kota, arsitektur masjid yang bergaya Timur Tengah ini sering menjadi daya tarik bagi pengunjung sebagai destinasi wisata religi. Oleh karena itu, masjid ini juga berperan penting sebagai pusat kegiatan keagamaan dan sosial untuk komunitas setempat.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Tidak jarang, bahkan mereka yang hanya lewat pun merasa terpanggil untuk mampir dan beribadah di salah satu masjid paling megah di Blitar ini.
Lokasi: Jl. Brawijaya No.17, Bacem, Kec. Ponggok, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Terkenal dengan latihan meditasinya, Vihara Bodhigiri merupakan salah satu tempat beribadah umat Buddha yang terletak di kawasan pegunungan.
Dikelilingi oleh Gunung Kelud di utara, Pagergunung di selatan, dan Gunung Kawi di timur, vihara ini tidak hanya menawarkan pemandangan yang mempesona tetapi juga suasana yang kondusif untuk meditasi.
Berada di ketinggian 550 meter dari permukaan laut dan dengan luas area hampir 60.000 meter persegi, Vihara Bodhigiri menyuguhkan udara yang sejuk dan tenang.
Relief yang menghiasi lorong Vihara Bodhigiri semakin menambah keindahan tempat ini sekaligus, mengingatkan kita pada karya seni yang terdapat di Candi Borobudur dan Candi Prambanan.
Vihara Bodhigiri tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah bagi umat Buddha, tetapi juga terbuka bagi siapa saja yang tertarik untuk belajar meditasi atau sekadar berkunjung.
Jadi, bagi kamu yang tertarik untuk berwisata religi sembari menikmati keindahan alam, Vihara Bodhigiri dapat dijangkau dengan berkendara selama kurang lebih 45 menit dari pusat Kota Blitar melalui akses jalan yang sangat baik.
Lokasi: Sumberjo, Desa Balerejo, Kecamatan Wlingi, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Termasuk ke dalam salah satu kota kecil yang berada di Provinsi Jawa Timur, Kota Blitar memiliki beragam destinasi sejarah, budaya, serta tempat wisata religi yang menarik untuk dikunjungi, mulai dari masjid yang megah hingga vihara yang tenang.
Agar momen liburanmu di Blitar lebih menarik dan penuh makna, berikut ini rekomendasi tempat wisata religi di Blitar yang patut untuk kamu kunjungi bersama keluarga.
Masjid Ar-Rahman yang dibangun pada tahun 2018 dan selesai di tahun berikutnya yaitu 2019, merupakan hasil dari pengalaman spiritual seorang pengusaha asal Blitar selama ibadah haji.
Alhasil, desain unik dari Masjid Ar-Rahman ini terinspirasi oleh Masjid Nabawi di Madinah, dengan arsitektur khas Utsmaniyah Mamluk. Berdiri di atas lahan seluas 5.000 meter persegi, masjid ini dapat menampung hampir 3.000 jamaah di kedua lantainya.
Tidak hanya arsitekturnya yang memukau, Masjid Ar-Rahman juga menyediakan berbagai fasilitas modern seperti AC, parfum, karpet salat yang empuk, dan bahkan kain Kiswah asli yang diambil langsung dari Museum Ka’bah di Arab Saudi.
Lokasi: Jalan Ciliwung Nomor 2, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, Jawa Timur.
WISATA RELIGI MAKAM MAMA SEMPUR
Berkunjung ke makam seorang tokoh penting keagamaan bukan menjadi larangan. Biasanya mereka yang ziarah ke makam, bukan sekadar untuk memanjatkan doa semata. Tapi juga sebagai alarm agar individu tak terpaut pada gemerlap dunia. Jika ingin melakukan ziarah, ada salah satu tokoh penting Islam yang makamnya patut kamu kunjungi. Adalah makam Syekh Tubagus Ahmad Bakri atau dikenal dengan nama Mama Sempur. Makam Mama Sempur lokasinya Desa Sempur Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta. Mama berasal dari bahasa Sunda yang artinya Rama atau Bapak. Dikalangan masyarakat Jawa Barat, Mama disematkan kepada Ajengan atau Kiai, sehingga sebutannya menjadi Mama Ajengan atau Mama Kiai. Sementara Sempur adalah nama desa. Mama Sempur lahir di Desa Citeko, Kecamatan Plered, Purwakarta pada tahun 1259 Hijriah atau bertepatan pada 1839 sebelum masehi. Dia merupakan putra pertama dari pasangan KH Tubagus Sayida dan Umi. Berdasarkan sejarahnya, Mama Sempur adalah keturunan Rasulullah SAW dari silsilah jalur ayahnya. Dikutip dari laman Nu.or.id, ayah KH Tubagus Sayida yang juga kakek dari Mama Sempur adalah KH. Tubagus Arsyad. Dia seorang Qadi Kerajaan Banten, namun Mama Sempur nampaknya tidak berminat untuk menjadi Qadi Kerajaan Banten menggantikan posisi ayahnya dan dengan berbagai pertimbangan akhirnya dia memutuskan untuk meninggalkan Banten. Makam Mama Sempur Suasana di dekat Makam Mama Sempur Setiap hari, banyak pengunjung yang berziarah ke makam Mama Sempur. Makam itu akan dipadati pengunjung ketika puncak acara haul Mama Sempur pada 28 Juli. Ketika haul digelar, warga sekitar memanfaatkan momen tersebut untuk menjajakan barang dagangan. Mulai dari busana muslim, foto atau poster Mama Sempur, hingga makanan seperti makanan khas sempur kerupuk RO dan selain itu juga masih banyak dagangan yang lainnya, bahkan para pedagang pun bukan hanya warga setempat tapi di luar wilayah Desa Sempur. Akses jalan menuju Makam Mama Sempur itu sangat strategis itu bisa lewat arah Plered atau arah jalan militer Darangdan. Untuk tempat parkir para penziarah yang menggunakan kendaraan roda dua atau roda empat sudah di sediakan di sekitar jalan utama ke makam mama sempur.
Gara-Gara Gus Iqdam Banyak yang Mencari Wisata Religi di Blitar, Ini 5 Rekomendasi Wisata Religi di Blitar
Reporter: Yanuar Faturahman|
Editor: Dony Widyo|
Gara-Gara Gus Iqdam Banyak yang Mencari Wisata Religi di Blitar, Ini 5 Rekomendasi Wisata Religi di Blitar-fajar hengki wijaya-Youtube
Masjid yang berdiri megah di tengah kota Blitar ini juga merupakan salah satu favorit wisatawan yang akan pergi ke kota Blitar. Keindahan masjid ini tidak hanya terletak pada arsitekturnya yang anggun, namun juga pada kesan spiritualnya yang mengingatkan pengunjungnya pada masjid Nabawi Di Madinah.
Keberadaan masjid Ar Rahman ini juga menjadi saksi keindahan keberagaman budaya dan kepercayaan yang ada di Blitar. Oleh karena itu, jika kamu sedang berada di Blitar sempatkanlah untuk berkunjung ke masjid tersebut.
3. Masjid Agung Blitar
Masjid Agung Blitar diketahui dibangun pada tahun 1820 M dan terletak di sebelah barat alun-alun kota Blitar. Jika dilihat dari luar, memang bangunan masjid ini tidak mirip bangunan lama, namun jika ditengok ke dalam maka kesan kuno dari masjid ini baru akan terasa.
Awalnya masjid ini hanya terbuat dari kayu jati, namun kini masjid agung Blitar menjadi struktur kokoh yang memancarkan keindahan arsitektur tradisional dan nilai-nilai sejarah yang dalam.
BACA JUGA:Liburan Nih, Yuk Kepoin 5 Tempat Wisata Paling Asyik di Batang, Dari Pantai Sampai Perkebunan Teh
BACA JUGA:7 Wahana Populer Saloka Them Park Semarang, Nikmat Rezeki Berwisata ke Tempat Paling Hits
4. Makam Sunan Bungkuk
Blitar juga memiliki pesona wisata religinya tersendiri dengan makam Sunan Bungkuk, yang mampu menawarkan ketenangan dan kekhidmatan spiritual yang mendalam.
5. Majelis Ta'lim Sabilu Taubah
Rekomendasi wisata religi di Blitar yang terakhir yaitu Majelis Ta'lim Sabilu Taubah. Majelis Ta'lim Sabilu Taubah merupakan tempat di mana Gus Iqdam memberikan ilmu agama.
Selain itu, Majelis Ta'lim Sabilu Taubah juga dapat menciptakan atmosfer kerukunan dan kedamaian di antara para pengunjungnya atau para wisatawan yang sedang berkunjung kesana.
Dengan melimpahnya warisan sejarah dan spiritualitasnya yang kaya. Wisata religi di Blitar bukan hanya sekedar destinasi wisata biasa, namun juga merupakan perjalanan rohaniah yang dapat menginspirasi.
BACA JUGA:Inilah Destinasi Wisata di Turki Terkenal dan Jadi Favorit Wisatawan, Nomor 1 Wajib Banget Dikunjungi!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News